Zainul Arifin tak pernah menyangka, usaha budidaya dan pembesaran ikan lelenya akan berkembang pesat seperti saat ini. Zainul mengakui awalnya ia hanya coba-coba membudidayakan lele. “Saya dulu setiap hari main ke empang, lihatin peternak lele. Terus waktu sudah punya modal, saya coba beli bibit dan pelihara sendiri, belajar ke peternak-peternak lain,” tutur Zainul.

Zainul memulai usaha budidaya lelenya sejak tahun 2000. 17 tahun yang lalu, Zainul bahkan belum memiliki kolam sendiri. Ia masih menitipkan bibit lelenya di kolam milik peternak lain. Perlahan selama dua tahun, ia akhirnya bisa memiliki kolam budidayanya sendiri.

Saat ini Zainul telah memiliki 15 kolam yang tidak hanya diisi oleh lele. Ia juga melakukan pembesaran ikan gurami dan patin. Kolam-kolam Zainul memiliki potensi gurami sebanyak 30 ribu ekor, lele 25 ribu ekor, dan patin sebanyak 5 ribu ekor.

Kolam-kolam zainul berada di dekat rumahnya di Dusun Sindon, Desa Batangsaren. Saat ini pemasaran ikan-ikan budidaya Zainul tidak hanya terbatas pada Kabupaten Tulungagung saja, melainkan juga sudah sampai ke jakarta, Bandung, dan Semarang.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?

Tinggalkan Komentar

Komentar anda tidak akan dipublikasikan, jika formulir yang ditandai * tidak diisi.